Kamis, 18 Juli 2013

Kemajuan Ilmu-Pengetahuan Iran Mengagumkan

Dubes Jepang untuk Iran menilai  kemajuan ilmu pengetahuan yang terjadi di Republik Islam beberapa tahun terakhir positif dan mengagumkan.
Kinichi Kumano dalam sebuah pertemuan di kampus Universitas Shiraz mengatakan, perkembangan ilmu-pengetahuan yang terjadi bersandar kepada SDM, industri, produksi dan lembaga-lembaga keilmuan, IRNA (2/10) melaporkan.
Menurutnya Iran memiliki sumber daya yang kaya dan masih asli di berbagai bidang, negara ini juga memiliki banyak kapasitas untuk pembangunan. Ia menyampaikan kesiapannya untuk berbagi pengalaman kesuksesan yang telah diraih negaranya dengan mahasiswa dan para peneliti Iran.

Mantan penasehat senior Jepang Yukio Okamoto juga menilai positif kondisi pendidikan dan SDM berpendidikan di Iran. Dengan perencanaan, kondisi ini dapat ditingkatkan, sambungnya.
Yukio menambahkan, mengingat kondisi Jepang pasca PD II, faktor-faktor penting pertumbuhan pesat negara ini di berbagai bidang keilmuan dan teknologi adalah investasi pada SDM, perhatian serius terhadap budaya menghargai waktu dan etika kerja.
Faktor lain pertumbuhan ekonomi dan industri Jepang adalah tidak menggeluti industri militer dan berkonsentrasi pada industri produk-produk umum seperti otomotif.
Bersandar pada industri tradisional adalah pengalaman Jepang dalam percepatan pertumbuhan ekonominya, tambahnya.
Pernyataan itu diutarakan oleh Ramin Mehmanparast pada Kamis, 28/03/13, saat mengadakan kunjungan ke Belarus, bahwa negaranya berada di peringkat baik di bidang nanoteknologi meskipun mendapat sanksi dari Barat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, sanksi Barat terhadap Iran telah gagal untuk menghambat kemajuan Republik Islam dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Pernyataan itu diutarakan oleh Ramin Mehmanparast pada Kamis, 28/03/13, saat mengadakan kunjungan ke Belarus, bahwa negaranya berada di peringkat baik di bidang nanoteknologi meskipun mendapat sanksi dari Barat.
Pejabat Iran itu membuat pernyataan dalam pertemuan dengan para pejabat dan para mahasiswa di Universitas Ekonomi Belarus di Minsk, Belarus.
Menurutnya, negara-negara merdeka seperti Iran dan Belarus dapat membuat kemajuan di berbagai bidang dengan meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik, meski mendapat tekanan politik dari Barat.
Juru bicara itu juga bertemu dengan kepala delegasi media dan mengatakan, dunia saat ini dihadapkan dengan situasi kritis.
Amerika Serikat berusaha memberlakukan berbagai sanksi terhadap Iran dengan dalih isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan energi nuklir, kata Mehmanparast.
Dia juga menyatakan, sanksi Barat yang dikenakan pada Iran didasarkan pada klaim tak berdasar bahwa Tehran membangun senjata nuklir dalam program energi nuklirnya.
Kegiatan energi nuklir Iran berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Intternasional (IAEA) dan tidak ada bukti penyimpangan yang ditemukan dari program tersebut, tambah Mehmanparast.

Sumber: http://syiahali.wordpress.com/2013/07/12/mengapa-kita-menolak-syiah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-iran-tercepat-di-dunia-iran-pusat-teknologi-di-dunia-persenjataan-militer-iran-mencengangkan-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar