Dubes Jepang untuk Iran menilai kemajuan ilmu pengetahuan yang
terjadi di Republik Islam beberapa tahun terakhir positif dan
mengagumkan.
Kinichi Kumano dalam sebuah pertemuan di kampus Universitas Shiraz
mengatakan, perkembangan ilmu-pengetahuan yang terjadi bersandar kepada
SDM, industri, produksi dan lembaga-lembaga keilmuan, IRNA (2/10)
melaporkan.
Menurutnya Iran memiliki sumber daya yang kaya dan masih asli di
berbagai bidang, negara ini juga memiliki banyak kapasitas untuk
pembangunan. Ia menyampaikan kesiapannya untuk berbagi pengalaman
kesuksesan yang telah diraih negaranya dengan mahasiswa dan para
peneliti Iran.
Mantan penasehat senior Jepang Yukio Okamoto juga menilai positif
kondisi pendidikan dan SDM berpendidikan di Iran. Dengan perencanaan,
kondisi ini dapat ditingkatkan, sambungnya.
Yukio menambahkan, mengingat kondisi Jepang pasca PD II,
faktor-faktor penting pertumbuhan pesat negara ini di berbagai bidang
keilmuan dan teknologi adalah investasi pada SDM, perhatian serius
terhadap budaya menghargai waktu dan etika kerja.
Faktor lain pertumbuhan ekonomi dan industri Jepang adalah tidak
menggeluti industri militer dan berkonsentrasi pada industri
produk-produk umum seperti otomotif.
Bersandar pada industri tradisional adalah pengalaman Jepang dalam percepatan pertumbuhan ekonominya, tambahnya.
Pernyataan
itu diutarakan oleh Ramin Mehmanparast pada Kamis, 28/03/13, saat
mengadakan kunjungan ke Belarus, bahwa negaranya berada di peringkat
baik di bidang nanoteknologi meskipun mendapat sanksi dari Barat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, sanksi Barat
terhadap Iran telah gagal untuk menghambat kemajuan Republik Islam dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Pernyataan itu diutarakan oleh Ramin Mehmanparast pada Kamis,
28/03/13, saat mengadakan kunjungan ke Belarus, bahwa negaranya berada
di peringkat baik di bidang nanoteknologi meskipun mendapat sanksi dari
Barat.
Pejabat Iran itu membuat pernyataan dalam pertemuan dengan para
pejabat dan para mahasiswa di Universitas Ekonomi Belarus di Minsk,
Belarus.
Menurutnya, negara-negara merdeka seperti Iran dan Belarus dapat
membuat kemajuan di berbagai bidang dengan meningkatkan kerja sama
ekonomi dan politik, meski mendapat tekanan politik dari Barat.
Juru bicara itu juga bertemu dengan kepala delegasi media dan mengatakan, dunia saat ini dihadapkan dengan situasi kritis.
Amerika Serikat berusaha memberlakukan berbagai sanksi terhadap Iran
dengan dalih isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan energi
nuklir, kata Mehmanparast.
Dia juga menyatakan, sanksi Barat yang dikenakan pada Iran didasarkan
pada klaim tak berdasar bahwa Tehran membangun senjata nuklir dalam
program energi nuklirnya.
Kegiatan energi nuklir Iran berada di bawah pengawasan Badan Energi
Atom Intternasional (IAEA) dan tidak ada bukti penyimpangan yang
ditemukan dari program tersebut, tambah Mehmanparast.
Sumber: http://syiahali.wordpress.com/2013/07/12/mengapa-kita-menolak-syiah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-iran-tercepat-di-dunia-iran-pusat-teknologi-di-dunia-persenjataan-militer-iran-mencengangkan-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar