Beberapa
diantara kita mungkin sudah jenuh ketika mendengar kata “parpol”. Hal ini dapat
dimaklumi karena terlalu banyak hal negatif yang diberikan parpol kepada
masyarakat. Khususnya para kader parpol yang berhasil mendapat kursi kekuasaan, yang mana
seharusnya menjadi wakil rakyat tapi malah hanya mewakili diri dan kelompok
masing-masing. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik
semakin menguat. Bagi masyarakat, partai politik tidak bermanfaat positif untuk
perbaikan kehidupan bangsa dan negara, justru merusak tatanan hukum dan
demokrasi serta menciptakan kondisi politik yang tidak beraturan. Lembaga
Survei Nasional (LSN) menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap integritas
parpol hanya 42,6 persen. Sementara 53,9 persen mengaku kurang percaya pada
parpol, dan sisanya 3,5 persen menjawab tidak tahu.
Berbgai hal
negatif membuat masyarakat jengkel dengan perpolitikan dan mengakibatkan turunnya
kepercayaan masyarakat dalam pemilihan pemimpin. Hal itu di latarbelakangi adanya kinerja buruk partai politik yang ditunjukkan
melalui banyaknya kader partai politik terlibat kasus korupsi, kader partai
tidak berpihak kepada rakyat dan melakukan tindakan amoral seperti
skandal seks. Sehingga
semakin banyak masyarakat yang acuh tak acuh terkait hal politik. Tidak heran
jika saat pemilu nanti data golput semakin tinggi. Pada pemilu tahun 2009
kemaren KPU menyatakan ada 66,9 juta suara yang golput dari jumlah penduduk
sebanyak 171 juta.
Banyak yang
mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun politik. hal tersebut dapat dibenarkan
karena memang semua parpol dan juga beberapa pihak sibuk mempersiapkan pemilu
di tahun 2014 mendatang. Khususnya para parpol telah mengatur strategi yang
sedemikian rupa agar memperoleh kursi kekuasaan yang diinginkan. Hal itu
berdampak kepada masyarakat. Dengan kesibukan yang di lakukan para parpol,
mereka hampir dan bahkan sudah tidak peduli lagi dengan masyarakat. Nyatanya aspirasi
masyarakat tidak di respon dan tidak di dengar oleh parpol. Apa yang diharapkan
masyarakat kepada parpol tidak dilayani oleh mereka. Padahal parpol adalah sarana
aspirasi masyarakat. Sangat wajar jika masyarakat sekarang tidak peduli dengan
perpolitikan karena mereka sudah dikecewakan. Akibat dari sikap mereka yang
pasif ini maka parpol semakin menjadi jadi melahirkan pemimpin yang tidak
berpihak kepada masyarakat dan hanya bekerja untuk pribadi, seperti keadaan
sekarang yang kita alami ini.
Partisipasi
Rakyat Menjelang Pemilu 2014
Akhir-akhir
ini ada berita tentang “Konvensi Capres” yang dilakukan oleh rakyat
(non-parpol). Hal ini membuktikan bahwa rakyat sudah kecewa dengan parpol.
Mereka (parpol) yang diharapkan untuk melahirkan pemimpin yang berpihak kepada
rakyat, tapi nyatanya tidak demikian. Yang ada hanyalah pemimpin yang berkuasa
dan memberi keuntungan sendiri. Memang tindakan rakyat ini bisa jadi untuk
membantu parpol melahirkan pemimpin yang diharapkan. Sebagian dari masyarakat
tentu ada yang bertanya, “Kenapa kok sampai rakyat (non-parpol) yang turut
serta dalam pengusungan kader pada pemilihan capres di tahun 2014 mendatang?”.
Hal ini bisa jadi sebagai wujud kekhawatiran rakyat atas negeri ini. Dan tentu
saja karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol sehingga hal
tersebut terjadi. Sudah tampak sekali bahwa parpol hanya berperan sebagai mesin
merebut kekuasaan, dan juga untuk merekayasa perpolitikan, demi tercapainya
kursi kekuasaan yang diinginkan.
Apa Fungsi
Parpol?
Secara umum,
parpol berfungsi untuk menampung, mewujudkan aspirasi rakyat, dengan
memperjuangkan kepada pemerintah. Seharusnya aspirasi rakyat dijadikan sebagai
program kerja parpol dan seterusnya diperjuangkan kepada pemerintah. Namun parpol tidak berfungsi maksimal dalam
menampung dan mewujudkan aspirasi rakyat. Mereka hanya mampu sebatas
mendengarkan saja. Itu pun terkadang mereka lakukan ketika merke membutuhkan,
misal ketika pemilu akan dilaksanakan. Setelah pemilu berakhir, mereka akan
fokus bekerja untuk kepentingan pribadi dan melupakan rakyatnya. Sehingga
rakyat disini hanya diperlukan sementara sebagai alat parpol untuk mendapatkan
kekuasaan yang diinginkan. Aspirasi masyrakat pun tidak di perdulikan lagi.
Bahkan tidak mereka dengar sama sekali. Wajar jika seringkali ditemukan rakyat
yang berdemo dimana-mana hanya untuk menyampaikan aspirasi mereka secara
langsung. Hal demikian dilakukan karena tidak ada tindak kelanjutan dari pihak
terdahulu yang sudah dipercayai untuk menampung aspirasi mereka ketika ia sudah
mendapat kekuasaan.
Parpol Harus
Introspeksi Diri
Oleh karena
itu, hendaklah para parpol berbenah guna
untuk mengambalikan keprcayaan masyarakat. Sekarang ini pencitraan parpol sudah
sangat kotor di mata masyarakat. Jika hal ini terakumulasi semakin luas, maka
akan berbahaya bagi parpol. Bisa saja nanti akan ada permintaan masyarakat
untuk membubarkan parpol. Bagi saya langkah yang dapat dilakukan untuk membantu
kembalinya kepercayaan masyarakat, yaitu: 1. Perbaiki kinerja parpol , bekerja
lah untuk rakyat dan berpihak kepada rakyat. Program parpol harus mampu mensejahterakan
rakyat dan berkomitmen; 2. Berhati-hati dalam merekrut kader. Kader parpol
harus yang berkualitas, dapat dipercaya, tentunya berpihak kepada rakyat.
Karena kualitas para kader sangat menjadi pertimbangan masyarakat; 3. Tidak
mengulang atau melakukan hal-hal yang mengecewakan masyarakat. Mungkin masih
banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan parpol guna untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat. Yang terpenting adalah parpol maupun kadernya harus
berpihak kepada rakyat. Mereka memiliki amanah untuk mensejahterakan rakyat. Selain
langkah-langkah diatas, para parpol secara kelompok dan individu harus
mempunyai kesadaran atas tugas utama mereka, yaitu menampung aspirasi rakyat
dan memperjuangkannya. Seperti yang tercantum dalam buku Prof. Miriam Budiarjo
(Dasar-Dasar Ilmu Politik), semakin tinggi kesadaran untuk berpartisipasi, maka
akan menjadi semakin baik juga keadaan yang dirasakan.
Sudah
saatnya parpol kembali memihak rakyat. Fokus pada agenda yang menyejahterakan
rakyat. Pertanggung jawaban dari parpol sangat ditunggu oleh rakyat. Bagi
rakyat, parpol berkewajiban untuk menjembatani aspirasi mereka untuk sampai ke
pemerintah. Kepedulian parpol terhadap rakyat sangat didambakan. Bahkan parpol
pun diharapkan dapat melahirkan sosok baru yang jujur dan peduli terhadap rakyatnya.
Berdasarkan keadaan sekarang ini, banyak rakyat yang sudah tidak percaya bahkan
muak dengan para elit lama. Semoga apa
yang diharapkan rakyat dapat di realisasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar